Evolusi
ialah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan
memakan waktu yang lama.
Dikenal 2 macam evolusi:
1. Evolusi progresif :
evolusi meonju pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive).
2.
Evolusi regresif (retrogreslf) :
evolusi menuju pada kemungkinan menjadi punah.
Teori evolusi merupakan perpaduan antara ide (gagasan) den fakta
(kenyataan). Yang dianggap sebagai pencetus ide evolusi ialah
Charles Darwin (1809-1892) yang menerbitkan buku mengenai
asal mula spesies pada tahun 1859, dengan judul "On the
ofiginof species by means of natural selection" atau
"The preservation of favored races in the struggle for life".
Alfred Wallace (1823-1913) secara terpisah mengembangkan pemikirannya
dan menghasilkan konsepsi yang sama dengan pendapat Charles Darwin.
Joseph Hooker, teman Charles Darwin menggabungkan tulisan Alfred
Wallace den Charles Darwin. Judul kedua tulisan tersebut menjadi
"On the tendency of species to from vafieties and on the
perpetuation of vafieties and species by natural means of selection".
D. Teori Evolusi Biologi
1) Evolusi Dari Kelompok Awal
Dari sederetan peristiwa yang disebut di muka, pada akhirnya
terbentuklah sel awal yang selanjutnya merupakan bentuk permulaan dari
makhluk bersel satu. Dalam kenyataan menunjukkan bahwa perbedaan antara
hewan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat rendah tidak jelas. Sehingga
menuntun
orang untuk berpendapat bahwa hewan maupun tumbuhan bersel satu berasal
dari satu bentuk asal yang juga merupakan bentuk asal dari flagelata
yang kini dijumpai. Contoh flaqelata yang dijumpai yang menunjukkan
sifat seperti tumbuhan maupun hewan adalah Euglena dan Voluox.
2) Bentuk Pertama Tumbuhan
Ciri bentuk pertama dari tumbuhan adaIah menghilangnya flagela
dan berkembangnya klorofil. Dari bentuk awal ini kemudian berkembang
alga, yaitu alga hijau, (yang diperkirakan berasal dari alga hijau -
biru), alga perang, alga merah dan sebagainya.
Semua alga mengandung
klorofil di samping adanya pigmen lain. perubahan selanjutnya adalah
perkembangan alga bersel satu menjadi alga bersel banyak. Alga hijau
dianggap sebagai asal – asul dari lumut, yaitu suatu perubahan bentuk
kehidupan dari air ke bentuk kehidupan di
darat. Bentuk kehidupan
simbiosis terlihat pada lumut kerak, yaitu bentuk kehidupan simbiosis
antara alga hijau dan alga biru dengan jamur.
3) Bentuk Awal dari Hewan
Dari bentuk awal yang rrrenyerupai flagelata kemudian timbul flagelata yang menyerupai flagelata yang ada sekarang.
Organisme
inilah yang kemudian mewakili kelompok protozoa, yang kemudian dari
radiasi yang bersifat adaptatif timbullah protozoa-protozoa yang lain,
yaitu kelompok ameboid, kelompok yang bersilia, dan protozoa
yang bersifat parasit.
Hewan
ciliata cenderung untuk mempertahankan bentuknya dari masa ke masa,
sedangkan hewan protozoa mempunyai bentuk adaptasi antara lain yang
hidup di air tawar dan yang hidup di daratan.
Dari hewan bersel satu, terjadi perubahan yang berupa hewan bersel banyak.
Diduga bahwa hewan bersel banyak mula – mula berbentuk bola yang berongga, terdiri dari sel-sel yang hanya satu lapis saja.
Berdasarkan
hipotesis, hewan tersebut disebut blastea. Nama ini diambil dari satu
bentuk esensial yang selalu dilalui oleh setiap makhluk hidup bersel
banyak dalam perkembangan embriologinya.
Alga dan protozoa sekarang
ini merupakan hasil radiasi yang pertama, sedangkan blastea tidak lagi
dijumpai, kecuali dalam bentuk blastula dalam perkembangan embrio
makhluk hidup bersel banyak.
Bentuk blastea merupakan bentuk yang memungkinkan untuk berkembang lebih jauh yaitu pada radiasi kedua dan ketiga.
a. Radiasi yang kedua
Secara hipotesis perkembangan hewan dari bentuk blastea adalah sebagai berikut.
1. Dari tingkat blastula, embrio hewan berkembang ke arah tingkat
gastrula, sehingga terjadi 2 lapisan, yaitu lapisan dalam (endoderma)
dan lapisan luar (ektoderma). Dalam tingkat gastrula hewan tersebut
berkembang menjadi dewasa. Lihat Gambar 8.10. Contoh hewan diploblastik
yang kita jumpai sekarang adalah Porifera dan Coelenterata.
2. Kemungkinan lain adalah bahwa setelah melalui tingkat blastula
dan gastrula, maka embrionya tidak berkembang menjadi hewan dewasa,
tetapi antara lapisan endoderma dan lapisan ektoderma, terbentuklah
lapisan mesoderma. Setelah terbentuk lapisan mesoderma
baru-lah berkembang menjadi hewan dewasa.
Hewan
ini tidak lagi dijumpai, namun keturunannya yang terbentuk sebagai
hasil evolutif (radiasi ketiga), dijumpai dalam berbagai bentuk. Lihat
Gambar 8.11.
b. Radiasi Aang ketiga
Tipe-tipe triploblas dapat digolongkan
dalam 4 kelompok besar hewan hewan berikut ini karena meskipun mempunyai
mesoderma tetapi berbeda asalnya (dari bagian mana) dan perkembangannya
menjadi embrio. Radiasi ketiga ini terbagi menjadi 4 kelompok berikut
ini. Lihat Gambar 8.12 di halaman 146
I ) Kelompok I
Pada kelompok I ini bagian di kanan dan kiri dari mesoderma membentuk
benjolan yang kemudian meluas sehingga mengisi ruangan di antara ektoderma dan endoderma. Ruang yang terbentuk disebut coelom.
karena coelom bentuk asalnya dari endoderma maka disebut enterocoelmata. Contohnya: Echinodermata dan
Chordata.
2) Kelompok ll
Pada kelompok II mesoderma berasal derri
ektoderma. Ektoderma melepaskan keiompok-kelompok sel dalam ruangan di
antara endoderma dan ektoderma, sehingga mesodermanya kompak dan tidak
dijumpai coelom. Hewan yang tidak memiliki coelom termasuk dalam
acoelomata. Contohnva: cacing pipih dan cacing pita.
3) Kelompok III
Pada kelompok III ini mesoderma terbentuk dari
endoderma maupun ektoderma, hanya saja setelah mesoderma terbentuk maka
terjadi celah yang kemudian berkembang menjadi coelom. Coelom tersebut
dinamakan schizocoel, hewan yang memiliki schizocoel disebut schizocoelomata. Contohnya, Annelida, Mollusca, dan Arthropoda
(Crustacea, Insekta, labah-labah).
4) Kelompok IV
Pada kelompok IV, mesoderma dibentuk oleh
ektoderma, hanya saja mesoderma tak memenuhi ruangan seluruhnya,
sehingga dengan demikian ruangan tidak dibatasi oleh mesoderma tetapi
oleh ektoderma. Oleh karena itu, coelom tersebut dinamakan pseudocoel.
Hewan yang memiliki pseudocoel termasuk dalam pseudocoelomata.
Contohnya: Rotifera dan cacing gilik atau nematoda.
Pada
masa embrio, Annelida yang hidup di laut dan Mollusca sangat serupa,
sehingga sulit sekali untuk dibedakan. Demikian juga antara insekta dan
cacing tanah bentuk embrionya sulit sekali dibedakan meskipun bentuk
dewasa mereka berbeda sama sekali.
Hewan-hewan triploblastik pada
dasarnya adalah simetri bilateral. Ada anggapan bahwa pada waktu terjadi
perubahan bentuk dari diploblastik ke triploblastik terjadi juga
perubahan bentuk simetrinya, yaitu dari
Simetri radial ke simetri bilateral.
E. Teori Evolusi pada Kelompok Modern
Evolusi invertebrata yang terdiri dari 30 filum dimulai dari
nenek moyang berupa protista yang hidup di laut. Protista bercabang
tiga, dimulai dari filum Porifera, filum Cnidaria, dan filum
Plathyhelminthes. Filum Plathyhelminthes bercabang menjadi tiga.
Cabang
pertama bercabang lagi menjadi tiga dimulai dari filum Mollusca, filum
Annelida, dan filum Arthropoda. Cabang kedua menjadi filum Nematoda.
Sedang cabang ketiga menjadi dua, yaitu filum Echinodermata
dan filum Chordata.
Perhatikan skema berikut ini!
Dari evolusi invertebrata dapat kita ketahui bahwa evolusi
vertebrata berasal dari nenek moyang berupa Echinodermata. Echinodermata
akan berkembang menjadi Echinodermata modern contohnya bintang laut,
dan
bulu babi, Hemichordata, Chordata primitif yang terdiri dari Tunicata
dan Lancelets, vertebrata modern yang terdiri dari tujuh kelas yaitu:
Agnata, Chondrichtyes, Osteichthyes, Ampibia, Reptilia, Aves, dan
Mammalia.
Untuk melihat lebih jelas evolusi vertebrata yang dihubungkan dengan waktu, kita perhatikan Gambar 8.13.
Rabu, 25 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar