KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI INDONESIA
Industrialiasasi dan Imperialisme
Politik imperialisme modern berbeda dengan pelaksanaan politik imperialisme kuno sebelum terjadinya Revolusi Industri. Dalam poliyik imperialisme kuno, penguasaan daerah baru untuk memperoleh logam mulia (gold), untuk mendapatkan kejayaan bangsa (glory), dan menyebarkan ajaran injil (gospel).
Imperialisme modern yang dilakukan oleh Negara-negara Eropa memiliki tiga tujuan:
1. Mendapatkan daerah pemasaran hasil industri
2. Mendapatkan daerah penghasil bahan mentah atau bahan baku.
3. Mendapatkan daerah penanaman modal.
Imperialisme modern dilatarbelakangi oleh kepentingan ekonomi Negara imperal. Imperialisme modern dilakukan dengan menguasai negara lain sebagai sumber penghasil bahan mentah dan tempat pemasaran hasil industri.
Kolonialisme
Kolonialisme muncul pasca-Revormasi Industri yang sebagai akibat dari adanya hasrat untuk mencari sumber daya alam yang sebesar-besarnya yang digunakan sebagai bahan industri di kawasan Eropa. Bermulai dari kepentingan berdagang, bangsa-bangsa Eropa ini kemudian mulai menjajah daerah-daerah yang didatangi menjadi miliknya. Hal ini semakin jelas setelah Perjanjian Zaragosa antara Portugis dan Spanyol di sepakati dengan membagi dunia atas dua bagian yang menjadi milik mereka. Dalam perkembangannya muncullah Negara Eropa lain, seperti Inggris, Belanda, Perancis yang juga menjajah daerah-daerah yang mereka datangi sebagai Negara jajahannya. Inilah yang disebut kolonialisme.
Kolonialisme sering dihubungkan dengan imperialisme, walaupun pada dasarnya kedua istilah tersebut memiliki perbedaan yang mendasar dalam pola dan tujuannya. Kolonialisme bertujuan menguasai sumber daya ekonomi dan modal di suatu daerah, dengan cara menjajah daerah-daerah tersebut.
Masuknya Bangsa Eropa Ke Indonesia
Penjajahan Bangsa Spanyol
Penjajahan samudra yang dilakukan bangsa Spanyol pertama kali dipimpin oleh Christhoper Columbus. Colombus mengajukan misi pelayaran kepada Raja Spanyol untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah di dunia Timur. Misi bertujuan Ekonomi ini disetujui oleh Raja Spanyol, pada tahun 1492, Colombus memulai misi penjelajahan bangsa Spanyol. Tujuan dari misi ini adalah untuk menemukan Kepulauan Hindia, daerah penghasil rempah-rempah.
Di Kepulauan Bahama di Benua Amerika Colombus mendarat, ia mengira telah sampai di kepulauan Hindia. Kepulauan Bahama kemudian dianggap sebagai wilayah jajahan Spanyol. Misi selanjutnya menguasai daerah Meksio, dengan menaklukan suku IndianAztec dan Indian Maya.
Misi yang kedua dilakukan Ferdinand Magellan pada 20 september 1519. Ia berlayar mulai dari Sanlucar de barrameda Spanyol kea rah barat menuju bagian selatan Benua Amerika. Tahun 1520, Maggelan mencapai Kepulauan Filipina. Pada saat mendaratkan kapalnya di Filipina sedang terjadi pertikaian antara-suku local. Ia berusaha mendamaikannya akan tetapi ia malah terbunuh dan meninggal pada 27 April 1521.
Misi perjalanan Magellan dilanjutkan oleh Sabastian Del Cano. Pada tahun 1521 armada Spanyol mendarat dikepulauan Maluku. Di Maluku pimpinan perjalanan Sabastian Del Cano membeli rempah-rempah dan membawanya ke Spanyol dengan kapal Victoria. Berita bahwa Del Cano berhasil menemukan daerah penghasil rempah-rempah segera tersenar di penjuru Spanyol. Akibatnya hingga tahun 1534, kapal-kapal Spanyol berduyun-duyun dating ke Kepulauan Maluku. Selai membawa misi ekonomi, misi ini menyebarkan agama Katolik. Seorang pastor yang menjalankan misi penyebaran agama Katolik ke Maluku adalah Santo Franciscus Xaverius, ia juga menyebarkan agama Katolik di Ambon, Ternate, dan Morotai.
Penjajahan Bangsa Portugis
Bangsa Portugis menempuh jalur penjelajahan kearah timur karena adanya perjanjian Tordesillas pada tahun 1494 antara Spanyol dan Portugis. Berdasarkan Perjajian tersebut, bangsa Spanyol mendapatkan wilayah sebelah barat dari kepulaun Cape Verde atau sebelah barat Afrika, sementara bangsa Portugis mendapatkan wilayah timur, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya bentrokan antara kedua Negara tersebut dalam memperebutkan daerah yang baru.
Misi bangsa Portugis dipimpin oleh Bartholomeu Dias, seorang pelaut Portugis yang mendapatkan perintah dari Raja Portugis. Pada tahun 1488, Bartholomeu Dias berhasil sampai Tanjung Harapan di ujung selatan Benua Afrika. Namun ia tidak bisa melanjutkan misi perjalanan karena kerusakan kapal.
Perjalanan selanjutnya dilakukan oleh Vasco da Gama yang mendarat di Calicut atau India pada tahun 1498. Dari India, pada tahun 1510, Portugis mengirim misi ekspedisi ke timur yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Pada tahun yang sama armada de Albuquerque sampai di Goa, India bagian selatan. Di Goa, de Albuquerque mendengar cerita tentang kekayaan daerah Malaka. Pada tahun 1511, Alfonso de Albuquerque bersama pasukannya menyerang Malak dan berhasil.
Dari Malaka, ekspedisi bangsa Portugis meneruskan perjalanan ke timur di bawah pimpinan Francisco Serro. Bangsa Portugis akhirnya sampai di Ternate, Maluku pada tahun 1512. Setelah menguasai Malaka dan Maluku, bangsa Portugis bermaksud memperluas kekuasaannya ke Pulau Sumatera yang kaya akan lada, Namun usaha dalam merebut pulau Sumatra kurang berhasil karena terdapat Kerajaan Aceh yang mendominasi perdagangan lada di pulau Sumatra. Bangsa Portugis juga memperluas perdaganganya ke Pulau Jawa.
Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia
Pada awalnya, para pedagang bangsa Portugis berusaha merahasiakan jalur perdagangan ke Benua Asia. Namun, akhirnya jalur pelayaran bangsa Portugis ini berhasil diketahui bangsa lain. Seorang berkebangsaan Belanda yang bekerja pada perusahaan pelayaran Portugis, Jan Huygen van Linschiten, menerbitkan catatan berisi peta-peta dan gambaran tentang wilayah dan barang dagangan bangsa Portugis.
Pada thun 1595, ekspedisi Belanda berlayar ke Asia. Ekspedisi ini dilakukan dengan empat buah kapal. Armada bangsa Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Pada Juni tahun 1596 Cornelis de Houtman sampai di Banten. Dari Banten misi pelayaran terus bergerak ke timur menuju Kepulauan Malaka. Di kepulauan Malaka, armada de Houtman berhasil mengangkut rempah-rempah dalam jumlah banyak.
Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia
Pada tahun 1600, Ratu Elizabeth 1 dari Inggris memberi hak Oktrooi kepada Maskapai Hindia Timur atau The East India Company (EIC). Maskapai Hindia Timur ini merupakan kongsi dagang inggris yang berpusat di India. Pada tahun 1602 Sir James Lancaster adalah orang pertama yang ditunjuk untuk memimpin armada palayaran Inggris ke dunia timur dan armada ini tiba di Aceh dan kemudian ia melanjutkan ke Banten.
Misi pelayaran selanjutnya di pimpin oleh Sir Henry Middleton pada tahun 1604. Middeton berhasil sampai ke Ternate, Tidore, Ambon dan Banda. Di Kepulauan Maluku, Inggris mendapat persaingan dari Portugis dalam usah mendapatkan rempah-rempah. Pada tahun 1811, tentra Inggris menyerang wilayah-wilayah yang di kuasai Belanda. Pemerintahan Belanda menyerah tanpa syarat.
Politik imperialisme modern berbeda dengan pelaksanaan politik imperialisme kuno sebelum terjadinya Revolusi Industri. Dalam poliyik imperialisme kuno, penguasaan daerah baru untuk memperoleh logam mulia (gold), untuk mendapatkan kejayaan bangsa (glory), dan menyebarkan ajaran injil (gospel).
Imperialisme modern yang dilakukan oleh Negara-negara Eropa memiliki tiga tujuan:
1. Mendapatkan daerah pemasaran hasil industri
2. Mendapatkan daerah penghasil bahan mentah atau bahan baku.
3. Mendapatkan daerah penanaman modal.
Imperialisme modern dilatarbelakangi oleh kepentingan ekonomi Negara imperal. Imperialisme modern dilakukan dengan menguasai negara lain sebagai sumber penghasil bahan mentah dan tempat pemasaran hasil industri.
Kolonialisme
Kolonialisme muncul pasca-Revormasi Industri yang sebagai akibat dari adanya hasrat untuk mencari sumber daya alam yang sebesar-besarnya yang digunakan sebagai bahan industri di kawasan Eropa. Bermulai dari kepentingan berdagang, bangsa-bangsa Eropa ini kemudian mulai menjajah daerah-daerah yang didatangi menjadi miliknya. Hal ini semakin jelas setelah Perjanjian Zaragosa antara Portugis dan Spanyol di sepakati dengan membagi dunia atas dua bagian yang menjadi milik mereka. Dalam perkembangannya muncullah Negara Eropa lain, seperti Inggris, Belanda, Perancis yang juga menjajah daerah-daerah yang mereka datangi sebagai Negara jajahannya. Inilah yang disebut kolonialisme.
Kolonialisme sering dihubungkan dengan imperialisme, walaupun pada dasarnya kedua istilah tersebut memiliki perbedaan yang mendasar dalam pola dan tujuannya. Kolonialisme bertujuan menguasai sumber daya ekonomi dan modal di suatu daerah, dengan cara menjajah daerah-daerah tersebut.
Masuknya Bangsa Eropa Ke Indonesia
Penjajahan Bangsa Spanyol
Penjajahan samudra yang dilakukan bangsa Spanyol pertama kali dipimpin oleh Christhoper Columbus. Colombus mengajukan misi pelayaran kepada Raja Spanyol untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah di dunia Timur. Misi bertujuan Ekonomi ini disetujui oleh Raja Spanyol, pada tahun 1492, Colombus memulai misi penjelajahan bangsa Spanyol. Tujuan dari misi ini adalah untuk menemukan Kepulauan Hindia, daerah penghasil rempah-rempah.
Di Kepulauan Bahama di Benua Amerika Colombus mendarat, ia mengira telah sampai di kepulauan Hindia. Kepulauan Bahama kemudian dianggap sebagai wilayah jajahan Spanyol. Misi selanjutnya menguasai daerah Meksio, dengan menaklukan suku IndianAztec dan Indian Maya.
Misi yang kedua dilakukan Ferdinand Magellan pada 20 september 1519. Ia berlayar mulai dari Sanlucar de barrameda Spanyol kea rah barat menuju bagian selatan Benua Amerika. Tahun 1520, Maggelan mencapai Kepulauan Filipina. Pada saat mendaratkan kapalnya di Filipina sedang terjadi pertikaian antara-suku local. Ia berusaha mendamaikannya akan tetapi ia malah terbunuh dan meninggal pada 27 April 1521.
Misi perjalanan Magellan dilanjutkan oleh Sabastian Del Cano. Pada tahun 1521 armada Spanyol mendarat dikepulauan Maluku. Di Maluku pimpinan perjalanan Sabastian Del Cano membeli rempah-rempah dan membawanya ke Spanyol dengan kapal Victoria. Berita bahwa Del Cano berhasil menemukan daerah penghasil rempah-rempah segera tersenar di penjuru Spanyol. Akibatnya hingga tahun 1534, kapal-kapal Spanyol berduyun-duyun dating ke Kepulauan Maluku. Selai membawa misi ekonomi, misi ini menyebarkan agama Katolik. Seorang pastor yang menjalankan misi penyebaran agama Katolik ke Maluku adalah Santo Franciscus Xaverius, ia juga menyebarkan agama Katolik di Ambon, Ternate, dan Morotai.
Penjajahan Bangsa Portugis
Bangsa Portugis menempuh jalur penjelajahan kearah timur karena adanya perjanjian Tordesillas pada tahun 1494 antara Spanyol dan Portugis. Berdasarkan Perjajian tersebut, bangsa Spanyol mendapatkan wilayah sebelah barat dari kepulaun Cape Verde atau sebelah barat Afrika, sementara bangsa Portugis mendapatkan wilayah timur, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya bentrokan antara kedua Negara tersebut dalam memperebutkan daerah yang baru.
Misi bangsa Portugis dipimpin oleh Bartholomeu Dias, seorang pelaut Portugis yang mendapatkan perintah dari Raja Portugis. Pada tahun 1488, Bartholomeu Dias berhasil sampai Tanjung Harapan di ujung selatan Benua Afrika. Namun ia tidak bisa melanjutkan misi perjalanan karena kerusakan kapal.
Perjalanan selanjutnya dilakukan oleh Vasco da Gama yang mendarat di Calicut atau India pada tahun 1498. Dari India, pada tahun 1510, Portugis mengirim misi ekspedisi ke timur yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Pada tahun yang sama armada de Albuquerque sampai di Goa, India bagian selatan. Di Goa, de Albuquerque mendengar cerita tentang kekayaan daerah Malaka. Pada tahun 1511, Alfonso de Albuquerque bersama pasukannya menyerang Malak dan berhasil.
Dari Malaka, ekspedisi bangsa Portugis meneruskan perjalanan ke timur di bawah pimpinan Francisco Serro. Bangsa Portugis akhirnya sampai di Ternate, Maluku pada tahun 1512. Setelah menguasai Malaka dan Maluku, bangsa Portugis bermaksud memperluas kekuasaannya ke Pulau Sumatera yang kaya akan lada, Namun usaha dalam merebut pulau Sumatra kurang berhasil karena terdapat Kerajaan Aceh yang mendominasi perdagangan lada di pulau Sumatra. Bangsa Portugis juga memperluas perdaganganya ke Pulau Jawa.
Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia
Pada awalnya, para pedagang bangsa Portugis berusaha merahasiakan jalur perdagangan ke Benua Asia. Namun, akhirnya jalur pelayaran bangsa Portugis ini berhasil diketahui bangsa lain. Seorang berkebangsaan Belanda yang bekerja pada perusahaan pelayaran Portugis, Jan Huygen van Linschiten, menerbitkan catatan berisi peta-peta dan gambaran tentang wilayah dan barang dagangan bangsa Portugis.
Pada thun 1595, ekspedisi Belanda berlayar ke Asia. Ekspedisi ini dilakukan dengan empat buah kapal. Armada bangsa Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Pada Juni tahun 1596 Cornelis de Houtman sampai di Banten. Dari Banten misi pelayaran terus bergerak ke timur menuju Kepulauan Malaka. Di kepulauan Malaka, armada de Houtman berhasil mengangkut rempah-rempah dalam jumlah banyak.
Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia
Pada tahun 1600, Ratu Elizabeth 1 dari Inggris memberi hak Oktrooi kepada Maskapai Hindia Timur atau The East India Company (EIC). Maskapai Hindia Timur ini merupakan kongsi dagang inggris yang berpusat di India. Pada tahun 1602 Sir James Lancaster adalah orang pertama yang ditunjuk untuk memimpin armada palayaran Inggris ke dunia timur dan armada ini tiba di Aceh dan kemudian ia melanjutkan ke Banten.
Misi pelayaran selanjutnya di pimpin oleh Sir Henry Middleton pada tahun 1604. Middeton berhasil sampai ke Ternate, Tidore, Ambon dan Banda. Di Kepulauan Maluku, Inggris mendapat persaingan dari Portugis dalam usah mendapatkan rempah-rempah. Pada tahun 1811, tentra Inggris menyerang wilayah-wilayah yang di kuasai Belanda. Pemerintahan Belanda menyerah tanpa syarat.
0 komentar:
Posting Komentar