IMAN KEPADA HARI AKHIR
(Contoh pembelajaran Agama Islam SMA Kelas XII)
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
3. Meningkatkan keimanan kepada hari akhir
3.1. Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari
akhir ◊ Mampu menjelaskan pengertian beriman kepada hari akhir.
◊ Mampu menjelaskan dalil naqli mengenai pentingnya beriman kepada hari akhir.
◊ Mampu menjelaskan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir
◊ Mampu menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhir
3.2. Menerapkan hikmah beriman kepada hari akhir
◊ Menjelaskan hikmah beriman kepada hari akhir.
◊ Mendeskripsikan hikmah beriman kepada hari akhir.
◊ Menerapkan hikmah beriman kepada hari akhir .
A. Dalil Naqli tentang Hari Akhir
Iman kepada hari akhir adalah salah satu rukun iman yang utama
selain iman kepada Allah swt. Menurut Prof. Dr. Quraisy Syihab, dalam
bukunya Wawasan Al-Quran halaman 80, dua rukun iman inilah yang paling
banyak disebutkan dalam Al-Quran. Terbukti al-Quran selalu menyebutkan
Iman kepada Hari Akhir dan Iman kepada Allah selalu bersamaan dan
berurutan. Diantaranya adalah ayat-ayat berikut !
a. Al-Quran surat al-Baqarah (2) ayat 8 :
Artinya:
Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah
dan Hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang
yang beriman. (Q.S. al Baqarah ayat 8)
b. Al-Quran surat al-Taubah (9) ayat 8 :
Artinya :
Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang
beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat,
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah,
maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. al Taubah ayat 8)
c. Al-Quran surat al-Maidah (5) ayat 69 :
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan
orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar
beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(Q.S.
al Maidah ayat 69)
d. Al-Quran surat al-Baqarah (2) ayat 177 :
Artinya :
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada
Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan
orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam
kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang
yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S.
al Baqarah ayat 177)
Dengan demikian terlihat bahwa keimanan kepada Allah berkaitan erat
dengan iman kepada hari akhir. Menurut Prof.Quraisy Syihab keimanan
kepada Allah tidak sempurna kecuali dengan keimanan kepada hari akhir.
keimanan kepada Allah menuntut adanya amal perbuatan, sedangkan amal
perbuatan baru sempurna motivasinya dengan adanya keimanan tentang
adanya hari akhir. Karena kesempurnaan ganjaran dan balasannya hanya
ditemukan di akhirat nanti. Untuk memperkuat argumennya, beliau
menyatakan bahwa kata “yaumul akhir” saja terulang 24 kali, disamping
kata "akhirat” terulang 115 kali dalam Al-Quran. Selain itu Al-Quran
selalu menggugah hati dan pikiran manusia dengan menggambarkan
peristiwa-peristiwa hari akhirat, dengan nama-nama yang unik, misalnya
“al-Zalzalah”, “al-Qari’ah”, an-Naba’, al-Qiyamah”. Istilah-istilah
(yang menjadi nama surat Al-Quran) itu mencerminkan peristiwa dan
keadaan yang bakal dihadapi oleh manusia pada saat itu, dengan tujuan
agar manusia beriman kepada Allah dan hari akhirat, karena manusia akan
bertemu Allah, dan manusia pasti akan mati, karenanya manusia jangan
lengah, lupa diri, jangan terpesona dengan kehidupan dunia yang temporal
dan menipu, manusia jangan mempertuhankan harta, karena harta tidak
dapat menolong pemiliknya dari siksa Allah di hari akhirat.
Disamping itu banyak hadis-hadis rasulullah dengan kwalitas yang
berbeda selalu mengkaitkan kesalehan sosial seseorang dengan kemantapan
iman kepada Allah dan hari akhir. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Hadis tentang kemampuan seseorang untuk selalu bertutur kata
yang baik, atau lebih baik diam jika tidak mampu melakukannya, adalah :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا
اَوْ لِيَصْمُتْ (رَوَاهُ الْبُخَارِي وَمُسْلِم عَنْ اَبِى هُرَيْرَة)
Artinya :
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia
selalu bertutur kata yang baik atau lebih baik diam”.(H.R.Bukhari dan
Muslim dari Abu Hurairah)
2. Ketulusan seseorang dalam menghormati tamu adalah cermin imannya.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ (رَوَاهُ الْبُخَارِي وَمُسْلِم عَنْ اَبِى هُرَيْرَة)
Artinya :
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia
memuliakan tamunya. ”.(H.R.Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
3. Manisnya iman adalah lari dari fitnah.
عَنْ اَبِيْ سَعِيْد الخُدْ رِى أَنَّهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوْشِكَ اَنْ يَكُوْنَ خَيْرُ مَالِ
الْمُسْلِمِ غَنَمٌ يَتَّبِعُ بِهَا شَعْفُ الْجِبَالِ وَمَوَاقِعُ
الْقِطْرِ يَفِرُّ بِدِيْنِهِ مِنَ الْفِتَنِ
Artinya :
Dari Abu Sa’id Al-Khudry ra. Bahwasanya ia berkata : Rasulullah saw
bersabda : Hampir-hampir sebaik-baik harta orang Islam adalah kambing
yang mana ia mengikutinya di pucuk gunung dan tempat yang mendapat hujan
dimana ia melarikan agamanya dari fitnah.
Perilaku yang tercermin dari ketiga hadis tersebut, tercapai
apabila seseorang memiliki kemantapan iman kepada Allah dan hari
akhirat.
B. Dalil ‘Aqli tentang Hari Akhir
Dalil ‘aqli merupakan argumen untuk memperkuat dalil naqli yang
bersumber dari al-Quran dan Sunnah, karena argumen al-Quran sendiri
sudah sangat mampu mengatasi keragu-raguan manusia tentang adanya hari
kiamat tersebut. Mari kita tampilkan kemungkinan datangnya hari akhir
menurut teori para ahli pada bidangnya masing-masing.
a. Menurut Ahli Astronomi
Bumi dan planet-planet lainnya berputar mengelilingi matahari secara
teratur dan sempurna masing-masing planet mempunyai daya tarik-menarik
sehingga beredar dan bergerak seimbang/serasi. Namun daya tarik menarik
itu semakin lama akan semakin berkurang bahkan hilang sama sekali,
akhirnya akan saling bertabrakan dan hancur, (bandingkan surat at-Takwir
2 dan al-Infiëãr 2).
b. Menurut ahli Geologi
Di dalam perut bumi terdapat gas yang panas yang berkembang dan
terus menerus menekan kearah luar bumi. Akan tetapi bumi itu sendiri
mendapat tekanan (atmosfir) dari luar atau permukaannya, sehingga
terjadilah keseimbangan. Namun diperkirakan bahwa tekanan dari luar
semakin lama semakin lemah, bahkan tak berdaya lagi akhirnya
mengakibatkan gas bumi akan meledak dengan ledakan yang sangat dahsyat
dan akan mengeluarkan bola api raksasa yang membawa kehancuran.
(bandingkan dengan surat al-Zalzalah).
c. Menurut Ahli Fisika
Menurut Teori Ilmu Alam bahwa sumber energi terbesar yang dapat
memenuhi kebutuhan semua kehidupan di dunia ini adalah matahari. Begitu
juga daya tarik antara benda-benda angkasa (planet) itu ada
ketergantungan dengan energi matahari. Namun lambat laun sinar matahari
semakin melemah, akibatnya mempengaruhi daya tarik diantara
planet-planet tersebut akhirnya tidak ada keseimbangan, maka terjadilah
tabrakan diantara mereka. (bandingkan at-Takwir 1-3)
d. Pendapat lain dari Sarjana Astronomi Jh. Van Vierngen dan kawan-kawannya.
Mereka memperkirakan bahwa alam semesta ini akan meletus akibat dari
pengembangan yang terus menerus tanpa batas. Diumpamakan seseorang yang
meniup balon terus menerus tanpa henti maka balon tersebut akan
meledak. Sampai saat ini alam ini sedang terus mengalami pengembangan,
sehingga akan melebihi kapasitas maksimal, akibatnya langit yang
membentang luas itu akan pecah dan hancur berantakan. (Bandingkan surat
al-Ahqãf ;3, at-Tur ;9,ar-Rahmãn ; 37, al-Hãqqah ; 16, al-Maãrij ; 8 ).
Dengan adanya kesadaran demikian terdoronglah manusia untuk beriman
dan beramal saleh itulah sebabnya, mengapa keimanan kepada hari akhir
itu sangat penting.
C. Tanda-tanda Hari Akhir (kiamat)
Kapan hari kiamat akan tiba memang rahasia Allah, pengetahuan kita
hanya terbatas pada tanda-tanda akan kedatangannya. Sebagaimana firman
Allah berikut ini :
1. Q.S. an-Nãzi’at (79) ayat : 42-44
Artinya :
(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari
berbangkit, kapankah terjadinya?. Siapakah kamu (sehingga) dapat
menyebutkan (waktunya)? Kepada Tuhanmulah dikembalikan kesudahannya
(ketentuan waktunya). (Q.S. an Nãzi’at ayat 42-44)
2. Q.S. al-Isra (17) ayat 51, dialog antara kaum musyrik dengan Rasulullah tentang kapan hari kiamat (hari kebangkitan).
Artinya :
Atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut
pikiranmu". Maka mereka akan bertanya: "Siapa yang akan menghidupkan
kami kembali?" Katakanlah: "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang
pertama". Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu
dan berkata, "Kapan itu (akan terjadi)?" Katakanlah: "Mudah-mudahan
waktu berbangkit itu dekat". (Q.S. al Isra ayat 51)
Orang-orang kafir dan musyrik suka ragu, tentang kemungkinan manusia
dibangkitkan kembali dan kalaupun itu mungkin kapankah hal itu terjadi.
Jawabannya adalah mudah-mudahan dalam waktu dekat. Artinya waktu hari
kiamat tetaplah menjadi rahasia Allah swt.
Prof. Bey Arifin dalam bukunya Hidup Sesudah Mati (hal.182-196)
setelah mengutip beberapa hadis rasulullah melukiskan tanda-tanda hari
Kiamat ada 15 peristiwa yang mendahuluinya. Dari 15 peristiwa itu
menurut beliau 3 diantaranya adalah paling penting.
1. Munculnya Dajjal
Dajjal artinya pembohong yang kerjanya cuma menyesatkan manusia.
Dajjal ada 2 macam. Dajjal kecil dan Dajjal besar. Dajjal-Dajjal
menyebabkan kerusakan-kerusakan dalam masyarakat. Kerusakan-kerusakan
yang ditimbulkan oleh Dajjal kecil itu dinamakan Kiamat Kecil. Dan
Dajjal-Dajjal kecil itu telah lahir dan mungkin dapat kita temukan
disekitar kita. Sedangkan Dajjal besar adalah pembohong kaliber besar
yang kerjanya membohongi dan menyesatkan umat manusia dan mereka akan
muncul menjelang Kiamat kubra (kiamat besar) tiba. Coba perhatikan do’a
Rasulullah berikut, yang dikutip oleh Bay Arifin dari kitab Jami’
Shaghir.
اَللهُمَّ إِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَالْهَدَمِ
وَالْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ
الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ
شَرِّ الْغِنَى وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْفَقْرِ وَاَعُوْذُ بِكَ
مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّال اللهُمَّ اغْسِلْ عَنِّى خطَايَايَ
بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّ قَلْبِى مِنَ الْخَطَايَا
كَمَا يُنَقِّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَس وَبَاعِدْ بَيْنِى
وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
Artinya :
Ya Allah aku mohon berlindung kepada Mu dari sifat malas dan umur
kelewat tua, dari segala dosa hutang, dari fitnah kubur dan azab kubur,
dari fitnah neraka dan azab neraka, dari bahaya fitnah kekayaan, aku
berlindung dengan Engkau dari fitnah (bahaya) kemiskinan. Dan aku
berlindung kepada Engkau dari fitnah al-Masih Dajjal. Ya Allah
bersihkanlah diriku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, dengan
salju, dan air mawar, bersihkan pula jiwaku dari kesalahan seperti
bersihnya kain putih dari daki dan jauhkan aku dari
kesalahan-kesalahanku seperti jauhnya jarak antara timur dan barat.
(hadis shahih, diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Nasa’i, dan Ibnu
Majah dari ‘Aisyah).
Dalam hadis lain Rasulullah bersabda : “Tidak terjadi Kiamat,
sehingga muncul hampir 30 orang Dajjal, masing-masing mengakui bahwa ia
Rasul Allah.” (H.R.Abu Dawud, Turmuzi, Nasai dan Ibnu Majah dari Abu
Hurairah)
Dalam sejarah Islam Dajjal-Dajjal yang mengaku nabi palsu itu telah
muncul sejak zaman rasulullah. Tercatat ada 3 nabi palsu pada masa
rasulullah, yaitu Al-‘Unsy dari Yaman, Musailamah Al-Kazzab dari Yamamah
dan Ibnu Syayyad dari Madinah. Ketiga Dajjal itu dapat ditumpas pada
masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq. Beberapa puluh tahun
kemudian, muncul lagi di Irak yang mengaku sebagai nabi, namanya Mukhtar
As Tsaqafy namun dia dapat ditumpas dan terbunuh. Namun masih banyak
lagi dalam sejarah yang mungkin tidak tercatat.
Akhirnya di abad ke 20 masehi tepatnya tahun 1839 masehi lahirlah
di Qadyan India seorang yang bernama Mirza Gulam Ahmad yang dalam masa
hidupnya berkhutbah dan mengarang. Pada tahun 1900 ia mendirikan
perkumpulan yang dinamai Ahmadiyah. Yang pada akhirnya ia pun menganggap
dirinya nabi dan begitupun pengikutnya menghormatinya sebagai nabi. Di
Indonesia baru-baru ini muncul Lia Aminuddin mengaku sebagai nabi dan
rasul dan kemudian tahun 1997 MUI memfatwakannya sebagai nabi palsu,
sesat dan menyesatkan. Kemudian tahun 2007 muncul juga di Bogor seorang
bernama Ahmad Mushaddiq yang nama aslinya adalah H. Salam mengaku
sebagai nabi dan rasul. Dan kita tidak tahu sudah berapa banyak
Dajjal-Dajjal yang lahir ke dunia ini.
2. Turunnya Isa ibnu Maryam A.S.
Menurut A.Hasan dalam bukunya Verslag Debat Pembela Islam
menerangkan bahwa ada lebih kurang 30 buah hadis yang menerangkan akan
turunnya Isa ibnu Maryam AS. Kedatangannya adalah untuk membunuh semua
babi dan menghancurkan semua salib. Ulama mentakwilkan sebagai
kehancuran dan lenyapnya agama Kristen dan memperkuat agama Islam. Dan
kedatangan Isa anak Maryam itu adalah sesudah munculnya Dajjal.
3. Turunnya Imam Mahdi
Kepercayaan akan kehadiran Imam Mahdi pada akhir zaman telah merata
dikalangan kaum muslimin. Mahdi artinya yang mendapat petunjuk. Kata
Mahdi tidaklah terdapat dalam Al-Quran.
Kami kemukakan beberapa pendapat para ulama mengenai Imam Mahdi :
a. Pendapat Ibnu Khaldun : “…semua hadis-hadis itu tidak ada yang terlepas dari bantahan, kecuali sedikit sekali”.
b. Pendapat Syaikh Muhammad Darwisy : “Hadis-hadis tentang Mahdi
semuanya lemah, tidak satupun yang dapat jadi pegangan. Janganlah kamu
terpedaya oleh omongan orang yang mengumpulkannya dalam beberapa
karangan”.
c. Pendapat Sayid Rasyid Ridha : “Masalah Mahdi yang ditunggu-tunggu
kedatangannya itu adalah masalah suatu dasar aliran politik yang diberi
pakaian agama”.
Dari tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa keyakinan akan
hadirnya Imam Mahdi menjelang hari kiamat (sebagai salah satu tanda hari
kiamat), tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian waktu
datangnya hari kiamat tetaplah menjadi rahasia Allah, yang paling
penting kita memperbanyak amal saleh sebagai bekal diakhirat, karena
sebaik-baik bekal adalah taqwa.
D. Macam-Macam Kiamat
1. Kiamat Sughra atau Kiamat Kecil
Yaitu berupa kejadian atau musibah yang terjadi di alam ini,
seperti kematian setiap saat, banjir bandang, angin beliung, gunung
meletus, gempa bumi, peperangan, kecelakaan kendaraan, kekeringan yang
kepanjangan, hama tanaman yang merajalela. Keseluruhan rangkaian
kejadian tersebut di atas ditinjau dari segi aqidah merupakan peringatan
dari Allah. Bagi umat yang beriman hal ini merupakan peringatan dan
ujian. Sedangkan bagi umat yang ingkar/kafir merupakan siksaan atau azab
Allah swt.
Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 155-156 :
Artinya :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa
lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun". (Q.S. al Baqarah ayat 155-156)
Firmannya Allah surat ali-Imran ayat 137:
“Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena
itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat
orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).”(Q.S. ali Imran ayat 137)
2. Kiamat Kubra
Yaitu masa kehancuran seluruh alam semesta secara masal dan
berakhirnya kehidupan alam dunia serta hari mulai dibangkitkannya semua
manusia yang sudah mati sejak zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir,
untuk menjalankan proses kehidupan berikutnya, sebagaimana dijelaskan
dalam al-Quran surat al-Zalzalah ayat 1-5.
Artinya :
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan
bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan
manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi
menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan
(yang sedemikian itu) kepadanya. (Q.S. al Zalzalah :1-5)
Firmannya Allah surat al-Qari’ah ayat 1-5 :
Artinya :
Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat
itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan
gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Q.S. al Qari’ah
ayat 1-5)
Firmannya Allah surat al-Waqi’ah ayat 1-7 :
Artinya :
Apabila terjadi hari kiamat, terjadinya kiamat itu tidak dapat
didustakan (disangkal). (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan
meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi digoncangkan
sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan
sehancur-hancurnya, maka jadilah dia debu yang beterbangan, dan kamu
menjadi tiga golongan.(Q.S.al Waqi’ah ayat 1-7)
Kiamat Kubra ini tidak ada yang tahu tentang waktu kejadiannya, sebagaimana firman Allah swt. dalam surat al-A’raf ayat 187.
Artinya :
Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?"
Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada
sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu
kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi
makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang
kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu
seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui". (Q.S. al A’raf ayat 187)
E. Proses Menuju Fase-fase Kehidupan Akhirat
Pada hari kiamat nanti manusia mengalami beberapa proses tahapan yang antara lain sebagai berikut ;
1. Yaumul Barzakh ( يَوْمُ الْبَرْزَخ ) yaitu masa penantian sebelum terjadinya hari kiamat besar (kiamat kubra)
Firman Allah dalam surat al-Mukminun ayat 100 :
Artinya :
Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai hari mereka dibangkitkan (Q.S.al-Mukminun : 100)
2. Yaumul Ba’ats (Hari kebangitan dari Alam Kubur) يَوْمُ الْبَعْثِ
Firman Allah dalam surat al-Mujadalah ayat 6
Artinya :
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu
diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah
mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah
melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.(Q.S.
al-Mujadalah :6)
3. Yaumul Hasyr (Hari Berkumpul di padang Mahsyar). يَوْمُ الْحَشْرِ
Firman Allah dalam surat al-An’am ayat 22
Artinya :
Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka
semuanya kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: "Di manakah
sembahan-sembahan kamu yang dahulu kamu katakan (sekutu-sekutu Kami)?".
(Q.S. al An’am :22)
4. Yaumul Hisãb (Hari Perhitungan/Pemeriksaan) يَوْمُ الْحِسَابِ
Firman Allah dalam surat al-Insyiqãq ayat 8
Artinya :
Maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah. (Q.S. al Insyiqaq :8)
5. Yaumul Mîzan (Hari Pertimbangan Amal) يَوْمُ الْمِيْزَانِ
Firman Allah dalam surat al-Anbiya’ : 87
Artinya :
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan
marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya
(menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap:
"Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci
Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”.
(Q.S.al Anbiya’ : 87)
6. Yaumul Jaza (Hari Pembalasan) يَوْمُ الْجَزَاءِ
Firman Allah dalam surat al-Mukmin : 17
Artinya :
Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang
diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya
Allah amat cepat hisabnya. (Q.S. al Mukmin : 17)
F. Surga dan Neraka
1. Surga
Surga itu adalah tempat kehidupan di akhirat yang penuh dengan
kenikmatan yang hakiki dan abadi sebagai balasan bagi orang yang
bertakwa, beriman dan beramal saleh , yang telah dijanjikan oleh Allah
swt. Surga itu sesuatu yang belum pernah dialami selama di dunia oleh
siapapun dan tidak dibayangkan keadaannya oleh pikiran dan gambaran
dalam hati.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis qudsi sebagai berikut :
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صلم : قَالَ اللهُ تَعَالَى: " اَعْدَدْتُ لِعِبَادِى الصَّالِحِيْنَ
ماَلاَ عَيْنٌ رَأَتْ وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ
بَشَرٍ" (رَوَاهُ الْبُخَارى وَ مُسْلِمُ)
Artinya :
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a Rasulullah saw bersabda : Allah
Ta’ala berfirman “ Aku telah menyediakan untuk hambaku yang saleh
sesuatu yang belum pernah dilihat mata dan belum pernah didengar telinga
serta belum pernah tergoreskan dalam hati manusia (HR.Bukhari Muslim)
Surga itu tempat yang telah dijanjikan Allah untuk orang-orang yang
bertakwa, sebagaimana firmannya dalam surat ali Imrãn ayat 133 :
Artinya :
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga
yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
yang bertakwa.(Q.S. ali Imran :133)
Surga dijanjikan Allah untuk orang-orang beriman dan beramal saleh, sebagaimana firmannya dalam surat al-Baqarah ayat 25
Artinya :
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan
berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam
surga-surga itu, mereka mengatakan: " Inilah yang pernah diberikan
kepada kami dahulu". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk
mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di
dalamnya.(Q.S. al Baqarah :25)
Adapun nama-nama surga disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :
a. Surga ‘Adn (lihat Q.S. ar-Ra’d (13) : 22-24)
b. Surga Na’îm (lihat Q.S.al-Waqi’ah (56) : 12)
c. Surga Ma’wa (lihat Q.S.as-Sajdah (32) : 19 )
d. Surga Firdaus (lihat Q.S.al-Kahfi (18) : 107)
e. Dãrus-Salãm (lihat Q.S.al-An’am (6) : 127)
f. Surga Dãrul Khulud (lihat Q.S.al-Qaf (50) : 34)
g. Dãrul Muqomah (lihat Q.S.al-Fatir (35) : 35)
h. Maqam Amîn ((lihat Q.S.ad-Dukhan (44) : 51)
2. Neraka
Neraka adalah sesuatu tempat kehidupan di akhirat yang merupakan
tempat penyiksaan yang sangat hebat dan dahsyat, yang dijanjikan Allah
bagi orang-orang kafir (ingkar kepada Allah swt), orang-orang musyrik
dan orang-orang munafik.
Firman Allah surat al-Baqarah ayat 24 :
Artinya :
Maka jika kamu tidak dapat membuat (nya) dan pasti kamu tidak akan
dapat membuat (nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya
manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (Q.S. al
Baqarah : 24)
Firman Allah surat al-Baqarah ayat 39 :
Artinya :
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka
itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Q.S. al Baqarah : 39)
Firman Allah surat al Bayyinah ayat 6:
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang
musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya.
Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Q.S. al Bayyinah :6)
Firman Allah surat an-Nisa’ ayat 145:
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan
yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat
seorang penolongpun bagi mereka. (Q.S. an-Nisa’ : 145)
Adapun nama-nama neraka disebutkan dalam al-Quran sebagai berikut :
a. Neraka Jahîm (lihat Q.S. al-Infiëar ayat 14 -16)
b. Neraka Jahannam (lihat Q.S. at-Takasur ayat 6)
c. Neraka Hawiyah (lihat Q.S. al-Qari’ah ayat 8-10)
d. Neraka Huëamah (lihat Q.S. al-Humazah ayat 1-9)
e. Neraka Saqar (lihat Q.S. al-Mudatsir ayat 26-54)
f. Neraka Sa’îr (lihat Q.S. al-Mulk ayat 7-11)
g. Neraka Laìa (lihat Q.S. al-Lail ayat 12-16)
G. Fungsi Iman Kepada Hari Akhir
1. Menambah keyakinan bahwa perbuatan di dunia sebagai bekal kehidupan di akhirat.
2. Meyakini bahwa Allah swt akan memberikan balasan kepada hambanya sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing.
3. Dengan meyakini adanya hari akhir, maka seseorang akan memiliki
sifat optimis dalam menjalani kehidupan di dunia ini untuk menyongsong
kehidupan yang hakiki dan abadi kelak di akhirat.
4. Menumbuhkan sifat ikhlas dalam beramal, istiqomah dalam pendirian dan khusuk dalam beribadah.
5. Senantiasa melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar untuk mencapai ridha Allah swt.
6. Meyakini bahwa segala perbuatan selama hidup di dunia ini yang
baik maupun yang buruk harus dipertanggung jawabkan dihadapan Allah swt
kelak di akhirat.
Rabu, 25 April 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar